Kamis, 12 Maret 2015

Konsep Dasar IPS



Makalah
 Kajian IPS di SD
 Materi: Pengaruh Kebudayaan Luar Terhadap Kebudayaan Indonesia
Disusun Oleh :

Matla’ul Anwar J.
Nursa’adah
Rachmawati Hidayah Wira Utami

3 A REGULER A








PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS  KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
2014
Kata Pengantar

Puji dan syukur senantiasa penyusun ucapkan kehadirat Allah swt, karena atas berkat dan rahmat-Nya, kami diberi kemudahan dalam penyusunan makalah ini yang berjudul “ Pengaruh Kebudayaan Luar Terhadap Kebudayaan Indonesia”.
Dalam penyusunan makalah ini kami selaku penyusun banyak mendapatkan bantuan, dorongan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan kali ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat dalam menambah pengetahuan bagi pihak–pihak yang memerlukannya, termasuk penyusun sendiri, meskipun penyusun sendiri menyadari penyusunan dalam makalah ini belumlah sempurna, karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang penyusun miliki.


Pontianak, 23 September 2014

Penyusun


i             I

I
 
Daftar Isi
Kata Pengantar…………………………………………………………………………..i
Daftar Isi………………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang………………………………………………….………………1
B.     Rumusan Masalah………………………………………………………………1
C.     Tujuan…………………………………………………………………………..1
BAB II PEMBAHASAN
1.      Kebudayaan Masyarakat Indonesia……………………………………………2
2.      Beberapa Pengertian Kebudayaan……………………………………………..2
3.      Kebudayaan Nasional………………………………………………………….4
4.      Pengaruh Kebudayaan Hindu…………….……………………………………4
5.      Pengaruh Kebudayaan Islam…………………………………………………...7
6.      Pengaruh Kebudayaan Barat……………………………………………….…..8
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan…………………………………………………………………….11
B.     Saran …………...……………………………………………………………...11
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………12

ii             I

I

 

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Seiring dengan masuknya era globalisasi saat ini, turut mengiringi budaya-budaya asing yang masuk ke Indonesia. Di zaman yang serba canggih ini, perkembangan kemutahiran tekhnologi tidak dibarengi dengan budaya-budaya asing positif yang masuk. Budaya asing masuk ke negeri kita secara bebas tanpa ada filterisasi. Pada umumnya masyarakat Indonesia terbuka dengan inovasi-inovasi yang hadir dalam kehidupannya, tetapi mereka belum bisa memilah mana yang sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku dan mana yang tidak sesuai dengan aturan serta norma yang berlaku di negara Republik Indonesia.
Tetapi tidak semua kebudayaan asing yang masuk ke indonesia bersifat negatif, karena ada juga sisi positif dari masuknya budaya asing tersebut. semua dampak positif dan negatif tersebut akan di uraikan dalam pembahasan. 
B.     Rumusan Masalah
1.      Mengapa budaya asing bisa masuk dengan mudah di Indonesia…?
2.      Bagaimana dampak budaya asing tersebut terhadap masyarakat Indonesia, terutamanya dikalangan remaja…?
3.      Apa solusi yang tepat untuk menanggulangi masalah ini…?
C.     Tujuan
1.      Kita dapat mengetahui bagaimana cara menyeleksi budaya yang masuk ke Negara kita.
2.     
1             I

I
Kita dapat memperhankan budaya yang ada di Indonesia dari pengaruh   budaya luar.

BAB II
PEMBAHASAN
1.      Kebudayaan Masyarakat Indonesia
Manusia adalah mahluk yang berfikir dan berakal, dengan pikiran itu ia menghasilkan berbagai alat dan cara untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Segala cara dan alat yang lahir atas akal manusia itu disebut kebudayaan. Tidak ada satupun manusia yang hidup tanpa bantuan budaya, dan tidak ada budaya tanpa penciptaan oleh manusia. Budaya adalah ciptaan manusia, tapi budaya menguasai kehidupan, karena itu kebudayaan disebut superorganik.
Kebudayaan berbeda antara suatu masyarakat dengan masyarakat lain seperti orang Timor berbeda dengan orang Rote; orang Jawa berbeda dengan orang Sunda; orang Manado berbeda dengan orang Irian Jaya; orang Jakarta berbeda dengan orang Padang, yang walaupun tujuan sama yaitu memenuhi kebutuhan pangan untuk itu kebudayaan merupakan salah satu bagian dari kehidupan social kemasyarakatan.

2.      Beberapa pengertian kebudayaan
Kebudayaan : culture (Inggris); kultur (Jerman); Cultuur (Belanda); Co/ore (Latin), yang mengerjakan, memelihara, memuja.
a.       H. Takdir Alisyahbana : kebudayaan adalah manifestasi dari cara pikiran manusia.
b.     
2             I

I
H. Agus Salim : kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu Budi mengandung makna akal, pikiran, pengertian, paham, pendapat, ikhtiar, perasaan. Sedangkan daya mengandung makna tenaga, kekuatan, kesanggupan.
c.      
3             I

I
Jadi kebudayaan merupakan himpunan segala daya upaya yang dikerjakan menggunakan hasil pendapat budi untuk memperbaiki sesuatu dengan tujuan mencapai kesempurnaan.
Didalam kebudayaan terdapat unsur-unsur kebudayaan. Menurut Koentjaraningrat unsur-unsur kebudayaan adalah :
1.      Sistem religi
Semua aktifitas manusia yang bersangkut-paut dengan religi berdasarkan atas suatu getaran jiwa , sehingga suatu benda, suatu perbuatan atau gagasan mendapat nilai keramat (socred value). Misalnya benda-benda pusaka yang mendapat nilai keramat mendapat tempat sendiri dalam batinnya.
2.      Sistem organisasi kemasyarakatan
System kemasyarakatan berarti sistem dari hal-hal mengenai masyarakat atau lebih jelasnya sistem-sistem dari bagian-bagian unsur-unsur masyarakat, misalnya sistem perkawinan, sistem keluarga baih, sistem kelompok-kelompok sosial.
3.      Sistem pengetahuan
Sistem yang dihasilkan berdasarkan kebudayaan yang terdapat dalam kelompok masyarakat tertentu, atau antara pengetahuan alam sekitar, flora, fauna, sifat dan tingkah laku.
4.      Bahasa
5.      Kesenian
6.      Sistem mata pencaharian
7.      Sistem teknologi dan peralatan






3.     
4             I

I
Kebudayaan Nasional
Nama Indonesia dikenal umum atau diterima umum pada tahun 1920-an. Nama Indonesia dikemukakan oleh JR. Higan pada tahun 1950, sebelum Hegan, yaitu G.W. Earl mengemukakan kata-kata Indu-Nesians dan Melayu-Nesians untuk penduduk asli kepulauan. Nama Indonesia yang baru diterima umum pada  tahun 1920-an , itu berkembang sebagai lambang persatuan nasional. Dengan demikian nama Indonesia digunakan untuk menyebut nama Negara termasuk rakyat, pemerintah, wilayah dan juga nama-nama kebudayaan yang tumbuh di wilayah Iindonesia.
Kebudayan nasional dibentuk oleh unsur-unsur  kebudayaan suku/kebudayaan daerah yang masuk ke daerah sangat banyak jumlahnya yang tersebar di daerah-daerah. Dalam UUD 1945 pasal 32 beserta penjelasannya dikemukakan bahwa Kebudayaan Nasional adalah kebudayaan daerah yang ada diseluruh wilayah Indonesia, serta berkembang sepanjang sejarah. Kebudayaan dari luar dapat memperkaya kebudayaan nasional. Pembinaan daan pengembangan kebudayaan nasi onal harus dilakukan bersama-sama dengan pembinaan bangsa.

4.      Pengaruh Kebudayaan Hindu
Masuknya pengaruh Hindu (India) ke Indonesia telah menimbulkan berbagai pendpat yang pada dasarnya mengemukakan golongan manakah dalam masyarakat Hindia yang mempunyai peranan dalam proses penyebaran pengaruh tersebut.
Menurut teori Waisya, yang dikemukakan oleh N.J.Krom bahwa proses penyebaran kebudayaan Hindu adalah kelompok pedagang yang kemudian bergaul dan bercampur dengan masyarakat setempat. Menurut teori Brahmana yang dikemukakan oleh J.C. Van Leur bahwa golongan brahmalah yang mempunyai peranan dalam penyebaran tersebut. Dari kedua teori tersebut peranan orang Indonesia tidak disebutkan. Teori arus balik yang dikemukakan oleh D.K.Bosch bahwa proses penyebaran kebudayaan Hindu di Indonesia ada karena beberapa orang Indonesia yang menuntut ilmu ke India dan sepulangnya berperan aktif  menyebarkan kebudayaan India di Indonesia.
5             I

I
Masuknya pengaruh kebudayaan Hindu di Indonesia menimbulkan perubahan besar dalam tatanan kehidupan masyarakat Indonesia meliputi kehidupan politik, ekonomi, social dan kebudayaan.
a.       Pengaruh Kebudayaan Hindu Dalam Bidang Politik
Sebelum terpengaruh kebudayaan Hindu, bangsa Indonesia sudah mempunyai susunan masyarakat teratur, antara lain memiliki paham Primus Inter Paras, Primus Inter Paras ini berarti pertama dari sesama, misalnya dalam hal penentuan kepala suku. Dengan adanya kebudayaan Hindu maka system demokrasi Primus Inter Paras ini diganti dengan system kerajaan. Raja dianggap sebagai keturunan dewa , misalnya Raja Mulawarman dianggap titisan dewa Syiwa. Raja Purnawarman dianggap sebagai titisan dewa Wisnu begitu juga dengan Raja Erlangga. Kedudukan Raja menjadi turun-temurun daan raja menjadi pusat dari segala-galanya. Diantara peninggalan kebudayaan Hindu di Indonesia antara lain :
1)      Kerajaan Kutai, berdiri sekitar abad 14. Raja yang terkenal yaitu Mulawarman (cucu Raja Kudungga) menganut agama Hindu Syiwa.
2)      Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat (Purnawarman)
3)      Kerajaan Sriwijaya (Sumsel –Palembang) Raja Balaputradewa
4)      Kerajaan – kerajaan di Jawa Timur
Sejarah politik :
a.       Periode Kerajaan Medang (Raja Sindok dan Raja Erlangga)
b.      Periode Kerajaan Kediri (Sri Samarawijaya)
c.       Periode Kerajaan Singosari (Ken Arok) (Anusaapi, toh jaya, rangga wuni) terkenal: Kertajaya
d.      Periode Kerajaan Majapahit ( Raden Wijaya) Hayam Wuruk

b.     
6             I

I
Pengaruh Kebudayaan Hindu Bidang Ekonomi
Pengaruh yang paling dominan dalam bidang ekonomi adalah sebagai berikut:
1)      Timbulnya golongan-golongan pedagang, saudagar yang termasuk Kasta Waisya.
2)      Kepulauan Nusantara makin dikenal oleh dunia karena hasil buminya.
3)      Pedagang Innatura mulai berkurang, karena mata uang emas dan perak digunakan sebagai alat pembayaran.
c.       Pengaruh Kebudayaan Hindu di Bidang Sosial
Adanya system kasta yang merubah masyarakat Indonesia yang bercorak demokratis dan bergotong-royong. Kasta-kasta itu antara lain Kasta Brahmana, Kasta Ksatria, Kasta Waisya, dan Kasta Sudra.
d.      Pengaruh Kebudayaan Hindu di Bidang Kebudayaan
Pengaruh kebudayaan Hindu ini yaitu di Bidang seni bangunan candi, seni sastra dan seni patung..
1)      Bangunan candi
Candi yaitu bangunan tempat pemuaan. Di dalam candi tersimpan sajian dan arca pemujaan. Bangunan candi di Indonesia dibagi dalam dua langgam, yaitu langgam Jawa Tengah yang terdiri dari langgam Jawa Tengah Utarra, contoh : Kompleks Candi Dieng, Kompleks  Candi Gedong Songo dan langgam Jawa Tengah Selatan, contoh : Kompleks Candi Borobudur, Kompleks Candi Prambanan, dan Kompleks Candi Sewu yang bersifat ke-budha-budhaan  juga Mendut, Langggam Jawa Timur, contoh: Candi Panataran, dan Candi Singosari.
2)      Seni Patung dan Seni Ukir
Seni patung dan seni ukir erat hubungannya dengan keagamaan. Seni patung di Indonesia pada zaman Hindu dibagi daaalam dua bagian, yaitu patung-patung dewa Hindu yang terdiri dari dewa Syiwa, Dewa Wisnu dan Dewa Brahmana. Patung-patung dewa Budha yaitu patung Dhayani, patung Budha, manusia Budha, dan Dhayani Boddhissatwa.
3)     
7             I

I
Seni Sastra
Berbentuk prosa dan puisi. Prosa misalnya cerita Ramayana dan Mahabharata, sedangkan puisi atau tembang Jawa Kuno, yang disebut Katawen atau Kidung (Jawa Tengah).
5.      Pengaruh Kebudayaan Islam
Islam masuk ke Indonesia melalui para pedagang dari Gujarat (India) yang telah beragama Islam, dari Persiaa dan Arab. Bahkan seak abad ke-7 sudah ada para pedagang Arab yang bermukim di Indonesia mmenetap di pantai barat Sumatera, yang diperkirakan di Barus untuk mendapatkan kapur barus.
Dari batu nisan yang ditemukan di sumatera diketahui bahwa disitu telah dimakamkan Sultan Malik As- Shaleh yyang meninggal Tahun 1297. Kerajaan Samudera Pasai merupakan kerajaan di daerah Aceh bagian Utara.
Peranan Samudera Pasai kemudian berubah menjadi pusat perdagangan dan pusat penyebaran Islam digantikan oleh Malaka. Tempat-tempat yang sudah memperoleh Islam baik melalui Samudera Pasai maupun Malaka, meneruskan penyebaran Islam ke daerah—daaerah lainnya di Indonesia.
Masuknya Islam di Indonesia menimbulkan berdirinya kerajaan-kerajaan Islam. Kerajaan Islam pertama di awa yaitu kerajaan Demak
( Rajanya Raden Patah), kerajaan Banten ( Sultan Hasanuddin), kerajaan Mataram (Sultan Adiwijaya)
Pengaruh kebudayaan Islam terlihat dari :
1)      Adanya bangunan-bangunan masid
2)      Bentuk makam
3)     
8             I

I
Hasil kesusastraan, ( Cerita tentang Amir Hamzah, Bayan Budiman, Hikayat Hang Tuah, Cerita 1001 Malam).

6.      Pengaruh Kebudayaan Barat
Masuknya bangsa-bangsa barat di Asia Tenggara khususnya di Indonesia pada abad 16 secara bertahap membawa bangsa Indonesia  kedalam lingkungan perdanganan Internasional dan bersamaan dengan itu secara bertahap masuknya kekuasaan asing di Indonesia, yaitu secara berturut-turut bangsa Portugis, Spanyol, Belanda kemudian Jepang. Pada mulanya mereka datang ke Indonesia hanya terbatas pada kegiatan perdagangan, tetapi kemuudian dari bnagsa-bangsa tersebut tidak saja ingin memonopoli perdagangan, tetapi ingin berkuasa. Mereka menganggap dirinya atas bangsa Indonesia dalam segala hal.
a.       Pengaruh atau Dampak Adanya Kebudayaan Asing di Indonesia
Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan mempengaruhi nilai-nilai nasionalisme terhadap bangsa.
1.  Ada beberapa      Dampak Positif di antaranya sebagai berikut:
a.       Perubahan Tata Nilai dan Sikap
Adanya modernisasi dan globalisasi dalam budaya menyebabkan pergesran nilai dan sikap masyarakat yang semula irasional menjadi rasional.
b.          Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju.
9
c.         Tingkat Kehidupan yang lebih Baik
Dibukanya industri yang memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih merupakan salah satu usaha mengurangi penggangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.

2.     Ada beberapa  Dampak Negatif di antaranya sebagai berikut:
a.       Pola Hidup Konsumtif
Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk mengonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada.
b.      Sikap Individualistik
Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial.
c.       Gaya Hidup Kebarat-baratan
Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, remaja lebih menyukai dance dan lagu barat dibandingkan tarian dari Indonesia dan lagu-lagu Indonesia, dan lainnya. Hal ini terjadi karena kita sebagai penerus bangsa tidak bangga terhadap sesuatu milik bangsa.
d.      Kesenjangan Sosial
Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu lain yang stagnan. Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial. Kesenjangan social menyebabkan adanya jarak antara si kaya dan si miskin sehingga sangat mungkin bisa merusak kebhinekaan dan ketunggalikaan Bangsa Indonesia.
10
 
























BAB III
        PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa :
1.      Orang tua harus lebih memperhatikan segala sesuatu yang di lakukan anaknya agar anak-anak mereka tidak terjerumus ke hal-hal yang negatif.
2.      Pengaruh dari masuknya budaya asing yaitu para remaja banyak yang terjerumus ke hal hal negatif seperti merokok, minuman keras dan bahkan sampai sex bebas. Itu semua karena kurangnya pengawasan orang tua dan orang tua membiarkan anaknya entah berteman dengan siapa saja yang mereka mau.
3.      Generasi muda kita harus bersikap kritis dan teliti terhadap hal-hal yang baru didatangkan dari luar, bagaimana kita bisa memfilter apakah hal ini bisa membawa dampak baik atau buruk bagi kita. Bersikaplah kritis terhadap sesuatu yang baru, banyak bertanya pada orang-orang yang berkompeten di bidangnya dan teliti apakah inovasi tersebut bisa sesuai dengan iklim indonesia dan pastikan tidak melanggar norma-norma yang berlaku di Indonesia.

B.     Saran
Agar kebudayaan Indonesia dan kebudayaan asing dapat berkesinambungan dengan baik, yakni tanpa merusak nilai-nilai kebudayaan Indonesia, maka bangsa Indonesia sendiri harus benara-benar pintar dalam menyikapi dan menyeleksi budaya asing yang masuk ke Indonesia.



11

 

DAFTAR PUSTAKA

Bahan Ajar Kajian IPS SD Unit 4,Program Studi S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Abdul Asis,1 Mei 2013, Pengaruh Budaya Asing Masuk ke Indonesia, (http://kucingkring.blogspot.com/2013/01/pengaruh-budaya-asing-masuk-ke-indonesia.html  (Online) diakses 14 September 2014)
12             I

I
 

Tidak ada komentar :

Posting Komentar